Pengertian dari Lingkungan adalah
sesuatu yang berada di luar atau sekitar mahluk hidup. Para ahli lingkungan
memberikan definisi bahwa Lingkungan (enviroment atau habitat) adalah suatu
sistem yang kompleks dimana berbagai faktor berpengaruh timbal-balik satu sama
lain dan dengan masyarakat tumbuh-tumbuhan.Kepentingan atau pengaruh
faktor-faktor lingkungan terhadap masyakat tumbuhan berbeda-beda pada saat yang
berlainan.
Suatu faktor atau beberapa faktor dikatakan penting apabila pada
suatu waktu tertentu faktor atau faktor-faktor itu sangat mempengaruhi hidup
dan tumbuhnya tumbuh-tumbuhan, karena dapat pada taraf minimal, maximal atau
optimal, menurut batas-batas toleransi dari tumbuh-tumbuhan atau masyarakat
masing-masing.
1. Komponen biotik (komponen makhluk
hidup), misalnya binatang, tumbuh-tumbuhan, dan mikroba.
2. Komponen abiotik (komponen benda
mati), misalnya air, udara, tanah, dan energi.
Berdasarkan
segi trofik atau nutrisi, maka komponen biotik dalam ekosistem terdiri atas dua
jenis sebagai berikut.
·
Komponen
autotrofik (autotrophic). Kata autotrofik berasal dari kata autos artinya
sendiri, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen autotrofik, yaitu
organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri berupa
bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan klorofil dan
energi utama berupa radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang
mengandung klorofil termasuk ke dalam golongan autotrof dan pada umumnya adalah
golongan tumbuh-tumbuhan. Pada komponen nutrofik terjadi pengikatan energi
radiasi matahari dan sintesis bahan anorganik menjadi bahan organik kompleks.
·
Komponen
heterotrofik (heterotrofhic). Kata heterotrof berasal dari kata hetero artinya
berbeda atau lain, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen
heterotrofik, yaitu organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik
sebagai bahan makanannya, sedangkan bahan organik yang dimanfaatkan itu
disediakan oleh organisme lain. Jadi, komponen heterotrofit memperoleh bahan
makanan dari komponen autotrofik, kemudian sebagian anggota komponen ini
menguraikan bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang
sederhana dengan demikian, binatang, jamur, jasad renik termasuk ke dalam
golongan komponen heterotrofik.Ekosistem ditinjau dari segi penyusunnya terdiri
atas empat kompoenen, yaitu komponen abiotik, komponen biotik yang mencakup
produsen, konsumen, dan pengurai. Masing-masing dari komponen itu diuraikan
sebagai berikut:
1.
Komponen
Abiotik (benda mati atau nonhayati), yaitu komponen fisik dan kimia yang
terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari, dan lain sebagainya yang berupa
medium atau substrat untuk berlangsungnya kehidupan. Menurut Setiadi (1983),
komponen biotik dari suatu ekosistem dapat meliputi senyawa dari elemen
inorganik misalnya tanah, air, kalsium, oksigen, karbonat, fosfat, dan berbagai
ikatan senyawa organik. Selain itu, juga ada faktorfaktor fisik yang terlibat
misalnya uap air, angin, dan radiasi matahari.
2.
Komponen
produsen, yaitu organisme autotrofik yang pada umumnya berupa tumbuhan hijau.
Produsen menggunakan energi radiasi matahari dalam proses fotosintesis,
sehingga mampu mengasimilasi CO, dan H20 menghasilkan energi kimia yang
tersimpan dalam karbohidrat. Energi kimia inilah sebenarnya merupakan sumber
energi yang kaya senyawa karbon. Dalam proses fotosintesis tersebut, oksigen
dikeluarkan oleh tumbuhan hijau kemudian dimanfaatkan oleh semua makhluk hidup
di dalam proses pemapasan.
3.
Komponen
konsumen, yaitu organisme heterotrofik misalnya binatang dan manusia yang makan
organisme lain. Jadi, yang disebut sebagai konsumen adalah semua organisme
dalam ekosistem yang menggunakan hasil sintesis (bahan organik) dari produsen
atau dari organisme lainnya. Berdasarkan kategori tersebut, maka yang termasuk
konsumen adalah semua jenis binatang dan manusia yang terdapat dalam suatu
ekosistem. Konsumen dapat digolongkan ke dalam: konsumen pertama, konsumen
kedua, konsumen ketiga, dan mikrokonsumen.
Konsumen
pertama adalah golongan herbivora, yaitu binatang yang makan tumbuh-tumbuhan
hijau. Contoh organisme yang termasuk herbivora adalah serangga, rodensia,
kelinci, kijang, sapi, kerbau, kambing, zooplankton, crustaeeae, dan mollusca.
Konsumen
kedua adalah golongan karnivora kecil dan omnivora. Karnivora kecil, yaitu
binatang yang berukuran tubuh lebih kecil dari karnivora besar dan memakan
binatang lain yang masih hidup, misalnya anjing, kucing, mbah, anjing hutan,
burung prenjak, burung jalak, dan burung gagak. Omnivora, yaitu organisme yang
memakan herbivora dan tumbuh-tumbuhan, misalnya manusia dan burung gereja.
Konsumen
ketiga adalah golongan karnivora besar (karnivora tingkat tinggi). Karnivora
besar, yaitu binatang yang memakan atau memangsa karnivora kecil, herbivora,
maupun omnivora, misalnya singa, harimau, serigala, dan burung rajawali.
Mikrokonsumen
adalah tumbuhan atau binatang yang hidupnya sebagai parasit, scavenger, dan saproba.
Parasit tumbuhan maupun binatang hidupnya bergantung kepada somber makanan dari
inangnya. Sedangkan scavenger dan saproba hidup dengan makan bangkai binatang
dan tumbuhan yang telah mati.
4.
Komponen
pengurai, yaitu mikroorganisme yang hidupnya bergantung kepada bahan organik
dari organisme mati (binatang, tumbuhan, dan manusia yang telah mati).
Mikroorganisme pengurai tersebut pada umumnya terdiri atas bakteri dan jamur.
Berdasarkan atas tahap dalam proses penguraian bahan organik dari organisme
mati, maka organisme pengurai terbagi atas dekomposer dan transformer.
Dekomposer, yaitu mikroorganisme yang menyerang bangkai hewan dan sisa tumbuhan
mati, kemudian memecah bahan organik kompleks ke dalam ikatan yang lebih
sederhana, dan proses dekomposisi itu disebut humifikasi yang menghasilkan
humus. Transformer, yaitu mikroorganisme yang meneruskan proses dekomposisi
dengan mengubah ikatan organik sederhana ke dalam bentuk bahan anorganik yang
siap dimanfaatkan lagi oleh produsen (tumbuh-tumbuhan), dan proses dekomposisi
itu disebut mineralisasi yang menghasilkan zat hara.
No comments:
Post a Comment