Contoh Sumber Daya Laut

Sumber: blogs.uajy.ac.id

1.  Ikan

Yaitu: Ikan adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air, berdarah dingin, umumnya bernapas dengan insang. Ikan mengandung banyak gizi antara lain omega 3. Laut Indonesia terdapat potensi pengembangan untuk (a) budidaya laut terdiri dari budidaya ikan (antara lain kakap, kerapu), budidaya moluska (kerang-kerangan, mutiara, dan teripang), dan budidaya rumput laut, dan (e) bioteknologi kelautan untuk pengembangan industri bioteknologi kelautan seperti industri bahan baku untuk makanan, industri bahan pakan alami, benih ikan dan udang, industri bahan pangan.

Bakmi Jawa

Bakmi Jawa atau kebanyakan disebut dengan mie godhok dalam bahasa jawa, banyak terdapat di Gunungkidul. Penjual biasanya hanya berdagang pada sore sehabis maghrib sampai malam hari ketika dagangannya sudah habis.  Bakmi yang direbus dimasak dengan resep khas masakan jawa ini  merupakan kuliner favorit warga Gunungkidul ketika malam hari, apalagi jika dipadukan dengan panasnya teh poci.Bakmi dimasak di atas tungku tanah liat (anglo) dan api arang. Meskipun banyak pembeli yang memesan, juru masak tidak memasak semua pesanan dalam satu wajan besar, melainkan bahan dan bumbu diracik satu per satu. Pesanan dimasak satu porsi demi satu porsi di dalam wajan kecil. Ciri khas lainnya bakmi Jawa adalah penambahan suwiran daging ayam kampung dan telur bebek ke dalam masakan.

Pantai Watu Kodok

Pantai ini belum lama dibuka untuk umum dan dijadikan obyek wisata. Lokasinya tepat berada di sebelah kanan pantai Drini dan hanya dipisahkan oleh sebuah bukit. Akses untuk mencapai tempat ini sudah baik,. Jika anda datang dari arah barat atau arah Baron, jalan menuju pantai ini terletak setelah jalan masuk ke Pantai Sepanjang. Sudah ada papan penunjuk arah menuju pantai. Jalanannya pun sudah cukup baik karena sudah dicor semen. Pantai ini sering dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk tempat memancing. Selain itu, di dekat pantai juga digunakan sebagai areal pertambakan.

Potensi Sumber Daya Air

           

            Air adalah cairan jernih yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Air dapat diperoleh dari sumur, waduk, sungai, danau, atau bahkan lembaga penyedia air. Namun, walaupun terus dimanfaatkan, air tidak akan habis. Mengapa demikian? Karena ada proses siklus air atau siklus hidrologi.

            Proses siklus air atau siklus hidrologi, yaitu Ketika sinar matahari memanaskan permukaan bumi, terjadi penguapan atau evaporasi. Dalam proses penguapan, air (zat cair) berubah wujud menjadi uap air (zat gas). Uap air tersebut kemudian naik menjauhi permukaan bumi dan terjadilah proses kondensasi, yaitu perubahan uap air menjadi titik-titik air. Bersamaan dengan proses tersebut, terbentuklah awan dan selanjutnya turun sebagai hujan. Demikian seterusnya, air berubah wujud menjadi uap dan kadang menjadi es, kemudian berubah menjadi air kembali. Melalui proses tersebut, dapat dimengerti mengapa air tidak pernah habis.

          Ada tiga siklus air, yaitu: siklus pendek, sedang, dan panjang. Sebagai berikut penjelasan ketiga siklus air tersebut.