GOBAK SODOR
masmilo
Kevin
Pratama Sugiarto
(X MIPA 2/19)
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
SMA Negeri 1 Wonosari
Daftar
Isi
1.
Cover
...........................................................................................................................
i
2.
Daftar
Isi...................................................................................................................... ii
3.
Kata
Pengantar.............................................................................................................
iii
4.
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ………....………………………………………….…. 1
1.2 Rumusan Masalah ………….....……………………………………..……….... 1
1.3 Tujuan Penulisan ……………………………....…………………………….... 2
5.
BAB
2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Sejarah Gobak Sodor..………............................…….……….. 3
2.2 Alat-alat yang digunakan……………………..……………….......................... 3
2.3 Cara Bermain…………….………………………………………..................... 3
2.3.1.
Persiapan………………...………………………………........................ 3
2.3.2.
Aturan Permainan……………………………………….……................ 3
2.3.3.
Jalannya Permainan………………………………..........................……. 4
2.4 Nilai Spiritual dalam permainan gobak
sodor………………............................. 5
2.5 Manfaat bermain gobak
sodor…………………………………………............. 5
6.
BAB
3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
……………………………………………………...............…….. 7
3.2 Saran …………………………………………………………………............... 7
7.
Daftar
Pustaka
……………………………………………………………………… 8
Kata Pengantar
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah kepada saya, sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah tentang kegiatan
gobak sodor.
Makalah gobak
sodor
ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah gobak sodor ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pesatnya perkembangan teknologi dan Informasi (IT) hampir
menggusur permainan tradisional. Anak-anak sekarang lebih banyak permainan yang
berbasis TI. Play Station, game online, facebook, twitter, dan masih banyak
lagi permainan yang berbasis TI lainnya. Permainan tradisional pun kini
perlahan tapi pasti mulai di tinggalkan. Bahkan, anak-anak banyak yang tidak
tahu beragam permainan tradisional yang dulu diwariskan turun menurun. Walaupun
tidak menutup kemungkinan, kadang-kadang masih dijumpai di sekitar kita, tetapi
biasanya dalam rangka perayaan tujuh belasan atau festival dolanan anak.
Padahal dalam permainan tradisional banyak nilai-nilai
yang terkandung didalamnya (kerjasama, sportivitas, keberanian, toleransi,
percaya diri dan sebagainya). Secara tidak langsung anak-anak pun beraktivitas
fisik yang terkadang di luar batas kemampuannya. Permainan tradisional tidak
membutuhkan biaya dan dapat dinikmati semua kalangan. Di sekolah permainan
tradisional dapat diperkenalkan melalui pendidikan jasmani. Karena pendidikan
jasmani merupakan proses pendidikan melalui penyediaan pengalaman belajar
kepada peserta didik berupa aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga yang
direncanakan secara sistematis guna merangsang pertumbuhan dan perkembangan
fisik, organik, keterampilan motorik, keterampilan berfikir, emosional, social,
dan moral. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus
membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.
Bagi anak-anak kegiatan bermain selalu menyenangkan.
Melalui kegiatan bermain ini, anak bisa mencapai perkembangan fisik,
intelektual,emosi dan sosial. Perkembangan secara fisik dapat dilihat saat bermain.
Perkembangan intelektual bisa dilihat dari kemampuannya menggunakan atau
memanfaatkan lingkungannya. Perkembangan emosi dapat dilihat ketika anak merasa
senang, tidak senang, marah, menang dan kalah. Perkembangan sosial bisa dilihat
dari hubungannya dengan teman sebaya, menolong dan memperhatikan kepentingan
orang lain.
Bermain tidak lepas dari gerak sehingga gerak adalah
kehidupan dan apabila gerak tersebut berhenti maka kehidupannya pun akan
berakhir. Dengan demikian sejalan dengan pendidikan jasmani di Sekolah Dasar,
yang dimana dijelaskan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (2004 : 6) sebagai
berikut:
1)
Mengembangkan
sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya diri dan
demokratis melalui akivitas jasmani.
2)
Mengembangkan
kemampuan gerak dan ketrampilan berbagai macam permainan dan olahraga.
3)
Mengembangkan
ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya mengembangkan dan pemeliharaan
kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.
1.2.Rumusan Masalah
1) Bagaimana sejarah permainan tradisional gobak sodor?
2) Bagaimana cara bermain gobak sodor?
3) Apa saja manfaat dalam permainan gobak sodor?
1.3.Tujuan Penulisan
1)
Menjelaskan
pengertian dan sejarah permainan gobak sodor.
2)
Menjelaskan
cara-cara bermain gobak sodor dengan benar.
3)
Menjelaskan
manfaat apa saja yang didapatkan dalam bermain gobak sodor.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Sejarah Gobak Sodor
Permainan Gobak Sodor terkenal di wilayah Pulau Jawa.
Banyak yang mengatakan bahwa permainan ini berasal dari daerah Yogyakarta. Nama
Gobak Sodor berasal dari kata gobag dan sodor. Kata gobag artinya bergerak
dengan bebas. Sedangkan sodor artinya tombak. Dahulu para prajurit mempunyai
permainan yang bernama sodoran sebagai latihan keterampilan dalam berperang.
Sodor ialah tombak dengan panjang kira-kira 2 meter, tanpa mata tombak yang
tajam pada ujungnya.
Ada juga yang mengartikan gobak sodor sebagai merupakan
permainan maju mundur melalui pintu-pintu. Dalam bahasa Belanda istilah gobak Sodor
mungkin artinya sama dengan kata dalam Bahasa Inggris “Go Back Through the
Door”, sebagian menyebutnya Galasin, bisa saja adaptasi bahasa dari bahasa
Belanda yang kalau di Bahasa Inggriskan menjadi “Go Last In”, sayangnya
kata-kata tersebut hanya rekaan rekayasa kutak-katik kata saja jadi jangan
ditanya kebenarannya. Remaja sekarang mungkin tidak familiar dengan jenis
permainan ini, karena selain tidak ada pialanya permainan ini perlu beberapa
orang yang mengikutinya.
Gobak sodor adalah permainan yang menuntut ketangkasan
menyentuh badan lawan atau menghindar dari kejaran lawan. Garis-garis penjagaan
dibuat dengan kapur seperti lapangan bulu tangkis, bedanya tidak ada garis yang
rangkap. Gobak sodor terdiri dari dua tim, satu tim terdiri dari tiga orang
sampai lima orang. Kelompok pertama sebagai penyerang dan kelompok kedua
sebagai penjaga. Permainan galah asin atau gobak sodor (kadang disebut galasin)
ini biasa dilakukan di lapangan. Arena bermain merupakan kotak persegi panjang
dan diberi garis di dalamnya.
2.2 Alat-alat yang digunakan
Permainan gobak sodor ini hanya membutuhkan sebuah kapur
dan lapangan yang berbentuk persegi panjang. Kemudian antar garis panjang
ditarik garis melintang sehingga terbentuk beberapa persegi panjang. Setelah
itu tarik garis tengah yang tegak lurus dengan garis melintang sehingga akan
terbentuk banyak petak yang sama besar. Garis ini disebut garis sodor.
2.3 Cara Bermain
2.3.1. Persiapan
Jumlah pemain dalam permainan Gobak Sodor harus berjumlah
genap antara 6-10 anak. Kemudian dibagi menjadi dua tim, tim jaga dan tim
serang. Jadi tiap tim beranggotakan 3-5 anak. Pemain dalam Gobak Sodor biasanya
anak laki-laki, karena permainan ini menguras banyak tenaga. Tetapi
kadang-kadang anak perempuan juga bisa memainkannya asalkan kedua tim harus
mempunyai komposisi pemain yang seimbang baik jenis kelamin maupun umurnya. Hal
ini untuk menghindari timpang kekuatan yang sangat mencolok pada salah satu
tim.
2.3.2. Aturan Permainan
Beberapa peraturan dalam permainan Gobag Sodor adalah
sebagai berikut :
1)
Masing-masing
pemain dari tim jaga harus bergerak di sepanjang garis melintang yang telah
ditentukan. Jadi kakinya harus selalu menginjak garis tersebut.
2)
Yang
boleh melalui garis sodor hanyalah penjaga garis melintang pertama yang juga
sebagai sodor.
3)
Masing-masing
pemain tim serang, dari pangkalan harus berusaha melewati semua garis
melintang. Dan jika salah satu pemain saja bisa kembali lagi ke pangkalan tanpa
tersentuh tim jaga maka tim serang menang.
4)
Bila
pemain tim jaga bisa menyentuh salah satu pemain tim serang, maka tim jaga
menang. Lalu tim jaga berganti menjadi tim serang. Begitu seterusnya.
5)
Jika
satu petak terisi 2 atau lebih pemain maka tim serang kalah, dan berganti jadi
tim jaga.
2.3.3. Jalannya Permainan
Pemain dibagi mana yang ikut menjadi tim jaga dan tim
serang. Masing-masing tim memilih salah satu anggotanya untuk menjadi ketua
yang bertugas sebagai sodor. Dari gambar di atas misalnya, yang menjadi sodor
tim jaga adalah A dan dari sodor tim serang adalah F. Tim serang berkumpul di
pangkalan, sementara tim jaga berdiri di garis-garis melintang yang telah
ditentukan ketuanya.Dari gambar di atas, A sebagai sodor akan menjaga garis ef
di sebelah kiri. B menjaga garis gh di sebelah kanan. C menjaga garis ij di
sebelah kiri. D menjaga garis kl di sebelah kanan. Dan E menjaga garis mn di
sebelah kiri. Jadi jika dilihat dari depan akan terlihat posisi tim jaga
berbentuk zig-zag. A sebagai sodor selain bergerak di garis ef juga bisa bergerak di garis cd.
Tim Serang Berusaha Memasuki Lapangan
Tim serang harus berusaha untuk masuk ke dalam
petak-petak hingga dapat berada di belakang garis mn. Kemudian berusaha kembali
lagi ke pangkalan. Apabila seorang pemain tim serang bisa kembali lagi ke
pangkalan tanpa tersentuh oleh tim jaga, maka tim serang menang dan mendapatkan
poin.tetapi jika salah satu pemain tim serang tersentuh oleh tim jaga sebelum
sampai ke pangkalan lagi, maka tim serang dinyatakan kalah. Setelah itu tim
serang berganti menjadi tim jaga, dengan F sebagai sodor. Jika 2 atau lebih
pemain tim serang berada di satu petak, maka tim serang kalah dan berganti
menjadi tim jaga. Demikianlah tahapan permainan gobag sodor yang bisa
diserangkan berulang kali.
Tim Serang Berusaha Kembali ke Pangkalan
2.4 Nilai Spiritual dalam permainan gobak sodor
“Wahai anak-anakku, janganlah kamu masuk dari satu pintu,
melainkan masuk lah dari berbagai pintu yang berbeda-beda” (Q.12:67)Sifat
bolak-balik sering dihubungkan dengan kalbu (dalam bahasa arab disebut qalb),
karena letak keimanan di kalbu, maka biasanya kadar keimanan juga terkadang
seperti gelombang turun-naik, untuk itu kita harus menumbuhkan tingkat keimanan
kita agar linier menuju tingkat kesempurnaan. Artinya bahwa iman itu menuntut
perjuangan yang terus menerus, tanpa henti.Dalam perjalanan menuju Sang Mutlak
untuk membuka tabirnya, kita perlu mengikuti jalannya (syariah). Kita bisa jadi
tidak akan sampai kepada Kebenaran Mutlak itu, karena kita ini nisbi. Walaupun
tidak mungkin mencapai kepada Kebenaran Mutlak, namun kita dituntut untuk
konsisten bergerak menuju jalan yang mengarah kepadaNya. Rasa kedekatan kepada
Sang Pencipta itu sendiri yang membuat kita merasa aman, damai dan nikmatnya
iman (dzauq). Tingkat tertinggi keimanan ini semangatnya dapat difahami melalui
firman-Nya :“Wahai Jiwa yang tenang kembalilah engkau pada Tuhanmu dengan penuh
kerelaan dan direlakan, kemudian bergabunglah dengan hamba-hamba-Ku, dan
masuklah ke dalam surga-Ku” (Q.S. 89:27-30).
2.5 Manfaat bermain gobak sodor
Fisik:
1)
Melatih
kelincahan gerak tubuh.
2)
Melatih
kecepatan.
3)
Mengasah
kemampuan dalam mencari strategi yang tepat.
4)
Mengembangkan
keterampilan gerak dasar berlari dan rekreasi.
5)
Melatih
kerja sama dalam sebuah tim.
6)
Meningkatkan
kekuatan dan ketangkasan.
7)
Menanamkan
sportivitas serta kesadaran hidup sehat.
Mental:
1)
Melatih
kepemimpinan.
2)
Mengasah
kemampuan otak.
3)
Mengembangkan
sikap sosial yang dimiliki anak untuk menyelamatkan temannya dari garis lawan.
4)
Dapat
melatih kecermatan anak dalam menyelesaikan suatu masalah.
5)
kesempatan
dapat menerima kemenangan dan kekalahan dengan sikap lapang dada.
6)
kesempatan
untuk bergaul dengan teman-temannya.
BAB
3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Permainan Gobak Sodor terkenal di
wilayah Pulau Jawa. Banyak yang mengatakan bahwa permainan ini berasal dari
daerah Yogyakarta. Nama Gobak Sodor berasal dari kata gobag dan sodor. Kata
gobag artinya bergerak dengan bebas. Sedangkan sodor artinya tombak.
Ada
juga yang mengartikan gobak sodor sebagai merupakan permainan maju mundur
melalui pintu-pintu. Dalam bahasa Belanda istilah gobak Sodor mungkin artinya
sama dengan kata dalam Bahasa Inggris “Go Back Through the Door”, sebagian
menyebutnya Galasin, bisa saja adaptasi bahasa dari bahasa Belanda yang kalau
di Bahasa Inggriskan menjadi “Go Last In”, sayangnya kata-kata tersebut hanya
rekaan rekayasa kutak-katik kata saja jadi jangan ditanya kebenarannya.
Gobak
sodor adalah permainan yang menuntut ketangkasan menyentuh badan lawan atau
menghindar dari kejaran lawan. Garis-garis penjagaan dibuat dengan kapur
seperti lapangan bulu tangkis, bedanya tidak ada garis yang rangkap. Gobak
sodor terdiri dari dua tim, satu tim terdiri dari tiga orang. Kelompok pertama
sebagai pemeran dan kelompok kedua sebagai penjaga. Permainan galah asin atau
gobak sodor (kadang disebut galasin) ini biasa dilakukan di lapangan. Arena
bermain merupakan kotak persegi panjang dan diberi garis di dalamnya. Jumlah
pemain dalam permainan Gobak Sodor harus berjumlah genap antara 6-10 anak.
Kemudian dibagi menjadi dua tim, tim jaga dan tim serang. Inti permainannya
adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir
secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus
secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah
ditentukan. Manfaat bermain gobak sodor dapat dirasakan baik secara fisik
maupun mental.
3.2
Saran
Permainan
tradisional seperti gobak sodor ini memiliki nilai positif, anak menjadi banyak
bergerak sehingga terhindar dari masalah obesitas anak. Dalam bermain ini
mereka juga harus menentukan strategi, berkomunikasi dan bekerja sama dengan
anggota tim. Kendalanya adalah terbatasnya lapangan di kota-kota besar,
sementara banyak permainan yang memerlukan arena yang luas. Kendala besar
lainnya adalah karena larangan dari orang tua. Mereka takut anak-anak mereka
terluka, kotor atau kulit anak menjadi terbakar karena bermain di lapangan
terbuka. Hasilnya, banyak orang tua yang memberikan mainan elektronik yang
disukai anak. Padahal permainan ini cenderung membuat anak sulit bersosialisasi
sehingga anak menjadi pemalu, penyendiri dan individualistis. Juga makin banyak
anak menjadi obesitas karena kurang bergerak.
Daftar Pustaka
§ Prasetyo,
Dwi Sunar., 2008. Biarkan Anakmu Bermain. Yogyakarta, Diva Press.
§ Sukintaka,.
1992. Teori Bermain untuk D2 PGSD Penjakesrek,. BPK.
No comments:
Post a Comment