Monday, September 28, 2020

Pahamilah Dirimu Sendiri

 

https://www.shopback.co.id/katashopback/yuk-pahami-dirimu-dengan-4-cara-memahami-diri-sendiri-ini

Diri sendiri boleh jadi adalah orang pertama yang kita kenali sebelum kita mengenal orang lain. Tetapi, seberapa dalam kita memahaminya, acapkali menjadi misteri yang tak kunjung terpecahkan. Padahal, memiliki pemahaman mendalam tentang diri sendiri merupakan hal yang vital untuk apa pun yang kita kerjakan. Baik untuk kebaikan diri, untuk membangun hubungan yang lebih baik, juga untuk menciptakan hidup yang berarti dan memuaskan.

Kadang kita memang lebih mudah untuk bisa mencintai orang lain daripada mencintai diri sendiri. Banyak hal yang bisa membuat kita merasa tidak suka dengan kondisi kita saat ini. Misalnya perut yang membuncit, tampak makin tua, karir mentok, tak punya uang, hingga hal-hal lainnya yang membuat hidup terasa gagal.

Padahal, memiliki hubungan yang baik dengan diri sendiri sama pentingnya dengan menjalin hubungan dengan orang lain. Bahkan mungkin jauh lebih penting lagi. Jadi, mulailah belajar mencintai diri sendiri.

Mencintai diri sendiri di sini bukan berarti menjadi orang yang narsisistik. Mencintai diri sendiri apa adanya berarti dapat menerima segala kelebihan tanpa merasa tinggi hati, tetapi di sisi lain juga berlapang dada untuk merangkul semua kekurangan tanpa ditutupi. Sederhananya, mencintai diri sendiri haruslah sepenuh hati dan tanpa syarat.

Mencintai diri sendiri setulus hati membebaskan kita dari beban sosial. Dengan mencintai diri sendiri, kita belajar untuk memahami diri dan terus bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki. Kita tidak dituntut untuk fokus pada masalah orang lain. Kita juga tidak akan disibukkan untuk membandingkan diri dengan kehidupan orang lain, sehingga akan punya lebih banyak waktu untuk mengurus diri sendiri menjadi lebih baik lagi.

Melakukan refleksi untuk memahami diri memang acap tak mudah, karena jujur menguliti diri merupakan sebuah kegiatan yang tak menyenangkan. Kita biasanya lebih mudah mencari perlindungan di balik berbagai alasan. Padahal, membuka semua selubung alasan itu adalah hal kritis yang amat perlu dilakukan. Sembilan latihan yang disarankan Howes ini bisa kita coba lakukan. 

1.      Kenang, hitung dan catat momen-momen membanggakan.

Adakah momen-momen yang membuat kita merasa bangga? Ingat-ingat semua momen membanggakan yang kita lakukan untuk diri sendiri, dan catat agar momen tersebut bisa kita “kunjungi” lagi tiap kali ingin melakukan sesuatu yang membuat rasa bangga itu hadir kembali.

2.      Kenali perilaku lama.

Banyak dari kita yang terus haus mencari kesempurnaan dan kerap merasa bahwa kita tak membuat dampak apapun untuk mengatasi kesulitan emosional seperti rasa malu dan kesedihan.

3.      Lihat role model kita.

Dalam setiap tahapan perkembangan, setiap orang umumnya memiliki role model yang digunakan sebagai contoh untuk berkembang. Sarikan dalam kalimat-kalimat yang mudah diingat, hal-hal apa saja yang diajarkan para role model ini bagi kita. Apakah pelajaran-pelajaran tersebut masih kita sepakati saat ini atau tidak.

4.      Ingat-ingat, hal apa saja yang beresonansi dengan kita.

Coba ingat-ingat, buku, film, atau acara televisi apa saja yang beresonansi secara emosional dengan diri kita. Lalu coba lakukan eksplorasi tentang apa saja dari hidup kita yang bisa diidentifikasi dengan hal-hal tersebut secara mendalam.

5.      Minta masukan dari orang-orang yang kita sayang.

Mintalah masukan dari teman dan keluarga untuk mengamati, hal-hal apa yang menurut mereka bisa membuat kita bahagia atau tertekan. Tentu saja, tak mudah meminta orang lain memberi masukan. Tapi mereka akan sangat mungkin memberi masukan yang mengejutkan dan amat membantu kita memahami diri sendiri.

6.      Hubungkan diri kita dengan masa muda.

Cari kembali foto-foto masa lalu dan coba kenang dan rasakan lagi perasaan yang kita rasakan saat-saat itu. Tanyakan pada kita dalam foto tersebut, apa yang ia pikirkan tentang kita sekarang. Adakah perubahan yang ia ingin kita lakukan dalam hidup?

7.      Pikirkan lagi kebiasaan.

“Hal apa yang manjur untuk kita?” Menurut Howes, pertanyaan ini bisa menyuguhkan pada kita kebijaksanaan-kebijaksanaan penting yang bisa membantu kita memahami diri sendiri. Amati, apakah kebiasaan-kebiasaan kita itu produktif atau justru destruktif  dalam perjalanan kita sejauh ini. Kita, misalnya, bisa saja mulai mengamati, apakah jam kerja 70 jam seminggu produktif atau destruktif buat kita. Lalu bagaimana dengan kebiasaan-kebiasaan kita yang lain. Bila kebiasaan-kebiasaan itu membuat kita sengsara, apa yang bisa kita lakukan untuk melakukan perubahan? Dari situ, kita bisa mulai kembali menata diri dan lebih mengenalinya.

8.      Fokus pada hal-hal yang menginspirasi.

Howes menyarankan kita untuk bertanya pada diri sendiri, kapan kita merasa bebas dan sangat bersemangat. Bila sudah menemukan jawabannya, kita mulai bisa mengamati, apakah kita telah menjadikan upaya untuk menciptakan momen tersebut sebagai prioritas.

9.      Tanyakan selalu 'pertanyaan ajaib' ini.

Pertanyaan ini merupakan salah satu teknik utama dalam terapi fokus-solusi. “Bila malam ini, saat tidur, sebuah keajaiban terjadi, esok ketika bangun pagi, hal apa yang akan segara saya sadari, bahwa hidup tiba-tiba menjadi lebih baik?” Menurut Howes, pertanyaan ini bisa membantu kita mengidentifikasi apa yang benar-benar kita inginkan, apa yang terjadi dan bisa membantu kita menemukan cara mengatasi hambatan-hambatan yang kita temui.

Pada akhirnya ketika sudah merasa nyaman dengan diri sendiri, orang-orang di sekitar kita pun ikut merasakan hal yang sama. Mereka akan nyaman berada di dekat kita, karena kita memancarkan energi positif dari dalam diri.

 

Referensi :

  • https://greatmind.id/article/memahami-diri-sendiri

  • https://id.theasianparent.com/cara-mencintai-diri-sendiri


No comments:

Post a Comment

Pahamilah Dirimu Sendiri

  https://www.shopback.co.id/katashopback/yuk-pahami-dirimu-dengan-4-cara-memahami-diri-sendiri-ini Diri sendiri boleh jadi adalah orang per...