Pentingnya
Mental Health Bagi Generasi Z
Kesehatan
Mental menurut WHO (World Health Organization), adalah kondisi dari
kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat
kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja
secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta di komunitasnya.
Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.
Beberapa
jenis gangguan mental yang umum ditemukan, antara lain depresi, gangguan
bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif
kompulsif (OCD), dan psikosis. Beberapa penyakit mental hanya terjadi pada
jenis pengidap tertentu, seperti postpartum depression hanya menyerang ibu
setelah melahirkan.
Kesehatan
mental menurut seorang ahli kesehatan Merriam Webster, merupakan suatu keadaan
emosional dan psikologis yang baik, dimana individu dapat memanfaatkan
kemampuan kognisi dan emosi, berfungsi dalam komunitasnya, dan memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari. Inti dari kesehatan mental sendiri adalah lebih
pada keberadaan dan pemeliharaan mental yang sehat. Akan tetapi, dalam praktiknya
seringkali kita temui bahwa tidak sedikit praktisi di bidang kesehatan mental
lebih banyak menekankan perhatiannya pada gangguan mental daripada mengupayakan
usaha-usaha mempertahankan kesehatan mental itu sendiri.
Dokter
ahli jiwa atau psikiater akan mendiagnosis suatu gangguan mental dengan diawali
suatu wawancara medis dan wawancara psikiatri lengkap mengenai riwayat
perjalanan gejala pada pengidap serta riwayat penyakit pada keluarga pengidap.
Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik yang menyeluruh untuk
mengeliminasi kemungkinan adanya penyakit lain.
Gangguan
kesehatan mental (disorder) umumnya dicirikan oleh adanya disfungsional
(gangguan) individual dalam kehidupannya dalam jangka waktu tertentu (Kring,
2013), serta gangguannya bukan hanya berasal dari pengaruh fisik atau biologis
saja (virus, bakteri, atau cacat fisik). Dengan kalimat lain, fungsi
kehidupannya ada yang terganggu. Kehidupan perkuliahan, pekerjaan, pertemanan,
dan keluarga dapat terganggu.
Ketahuilah
bahwa remaja dan dewasa muda pada umumnya saja akan mengalami fase pencarian
identitas diri, gejolak hormon, dan tekanan yang besar dari sekolah, kuliah,
dan pekerjaan pertamanya. Tidak mudah bagi mereka untuk menghadapi pikiran
negatif, kecemasan berlebihan, dan pikiran-pikiran yang menghantui secara
bersamaan. Dukungan adalah hal utama yang mereka perlukan.
Kondisi
mental yang sehat pada tiap individu tidaklah dapat disamaratakan. Kondisi
inilah yang semakin membuat urgensi pembahasan kesehatan mental yang mengarah
pada bagaimana memberdayakan individu, keluarga, maupun komunitas untuk mampu
menemukan, menjaga, dan mengoptimalkan kondisi sehat mentalnya dalam menghadapi
kehidupan sehari-hari. Kesehatan Mental ini yang dimaksud adalah setiap
individu memiliki kebutuhan untuk menjadi sehat secara mental, hidup dan
berfungsi optimal dalam kesehariannya meskipun mereka memiliki keterbatasan
fisik maupun mental (seperti: cacat tubuh, sakit kronis, mantan pecandu atau
penderita gangguan mental).
Jika
dalam setiap kehidupan kita selalu berpikir positif, menyadari siapa diri kita,
menyadari tujuan hidup kita akan selalu terarah pada kenyamanan, dan mencoba
untuk bertumbuh seiring dengan kedewasaan, menyadari bahwa seringkali ada
hal-hal yang tidak menyenangkan yang harus kita lalui terlebih dahulu sebelum
mendapatkan kenyamanan yang kita harapkan. Dengan melakukan hal tersebut, maka
kita akan mengurangi peluang untuk mengalami gangguan mental. Bahwa perlu kita
sadari juga bahwa gangguan mental dan permasalahan terkait masih dapat terjadi
pada diri kita akibat ketidakseimbangan kimia tubuh atau gangguan pada sistem
saraf pusat kita.
Menjadi bahagia adalah
pilihan kita, tetapi untuk menuju ke sana diperlukan kebiasaan positif,
pemahaman akan diri dan kendali atas hal tersebut, keharmonisan dengan
lingkungan, dan rasa tanggung jawab terhadap segala sesuatu yang kita lakukan
setiap waktu.
Referensi :
- http://www.indopositive.org/2019/10/kesehatan-mental-pengertian-faktor-yang.html
- kesehatan mental - Universitas
Diponegoroeprints.undip.ac.id
- https://dessyilsanty.com/kesehatan-mental-remaja-dewasa-muda/
No comments:
Post a Comment