Monday, September 28, 2020

Pentingnya Mental Health Bagi Generasi Z

Pentingnya Mental Health Bagi Generasi Z

Kesehatan Mental menurut WHO (World Health Organization), adalah kondisi dari kesejahteraan yang disadari individu, yang di dalamnya terdapat kemampuan-kemampuan untuk mengelola stres kehidupan yang wajar, untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta berperan serta di komunitasnya.

Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.

Beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan, antara lain depresi, gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis. Beberapa penyakit mental hanya terjadi pada jenis pengidap tertentu, seperti postpartum depression hanya menyerang ibu setelah melahirkan.

Kesehatan mental menurut seorang ahli kesehatan Merriam Webster, merupakan suatu keadaan emosional dan psikologis yang baik, dimana individu dapat memanfaatkan kemampuan kognisi dan emosi, berfungsi dalam komunitasnya, dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Inti dari kesehatan mental sendiri adalah lebih pada keberadaan dan pemeliharaan mental yang sehat. Akan tetapi, dalam praktiknya seringkali kita temui bahwa tidak sedikit praktisi di bidang kesehatan mental lebih banyak menekankan perhatiannya pada gangguan mental daripada mengupayakan usaha-usaha mempertahankan kesehatan mental itu sendiri.

Dokter ahli jiwa atau psikiater akan mendiagnosis suatu gangguan mental dengan diawali suatu wawancara medis dan wawancara psikiatri lengkap mengenai riwayat perjalanan gejala pada pengidap serta riwayat penyakit pada keluarga pengidap. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik yang menyeluruh untuk mengeliminasi kemungkinan adanya penyakit lain.

Gangguan kesehatan mental (disorder) umumnya dicirikan oleh adanya disfungsional (gangguan) individual dalam kehidupannya dalam jangka waktu tertentu (Kring, 2013), serta gangguannya bukan hanya berasal dari pengaruh fisik atau biologis saja (virus, bakteri, atau cacat fisik). Dengan kalimat lain, fungsi kehidupannya ada yang terganggu. Kehidupan perkuliahan, pekerjaan, pertemanan, dan keluarga dapat terganggu.

Ketahuilah bahwa remaja dan dewasa muda pada umumnya saja akan mengalami fase pencarian identitas diri, gejolak hormon, dan tekanan yang besar dari sekolah, kuliah, dan pekerjaan pertamanya. Tidak mudah bagi mereka untuk menghadapi pikiran negatif, kecemasan berlebihan, dan pikiran-pikiran yang menghantui secara bersamaan. Dukungan adalah hal utama yang mereka perlukan.

Kondisi mental yang sehat pada tiap individu tidaklah dapat disamaratakan. Kondisi inilah yang semakin membuat urgensi pembahasan kesehatan mental yang mengarah pada bagaimana memberdayakan individu, keluarga, maupun komunitas untuk mampu menemukan, menjaga, dan mengoptimalkan kondisi sehat mentalnya dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Kesehatan Mental ini yang dimaksud adalah setiap individu memiliki kebutuhan untuk menjadi sehat secara mental, hidup dan berfungsi optimal dalam kesehariannya meskipun mereka memiliki keterbatasan fisik maupun mental (seperti: cacat tubuh, sakit kronis, mantan pecandu atau penderita gangguan mental).

Jika dalam setiap kehidupan kita selalu berpikir positif, menyadari siapa diri kita, menyadari tujuan hidup kita akan selalu terarah pada kenyamanan, dan mencoba untuk bertumbuh seiring dengan kedewasaan, menyadari bahwa seringkali ada hal-hal yang tidak menyenangkan yang harus kita lalui terlebih dahulu sebelum mendapatkan kenyamanan yang kita harapkan. Dengan melakukan hal tersebut, maka kita akan mengurangi peluang untuk mengalami gangguan mental. Bahwa perlu kita sadari juga bahwa gangguan mental dan permasalahan terkait masih dapat terjadi pada diri kita akibat ketidakseimbangan kimia tubuh atau gangguan pada sistem saraf pusat kita.

Menjadi bahagia adalah pilihan kita, tetapi untuk menuju ke sana diperlukan kebiasaan positif, pemahaman akan diri dan kendali atas hal tersebut, keharmonisan dengan lingkungan, dan rasa tanggung jawab terhadap segala sesuatu yang kita lakukan setiap waktu.

Referensi :

  • http://www.indopositive.org/2019/10/kesehatan-mental-pengertian-faktor-yang.html
  • kesehatan mental - Universitas Diponegoroeprints.undip.ac.id
  • https://dessyilsanty.com/kesehatan-mental-remaja-dewasa-muda/

 

No comments:

Post a Comment

Pahamilah Dirimu Sendiri

  https://www.shopback.co.id/katashopback/yuk-pahami-dirimu-dengan-4-cara-memahami-diri-sendiri-ini Diri sendiri boleh jadi adalah orang per...