Pengertian
Komunikasi
Kominikasi adalah suatu
proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan
masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau
verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
dengan bahasa nonverbal.
Pentingnya
Komunikasi
Pentingnya Komunikasi dalam kehidupan antara lain
adalah
Pertama, komunikasi
adalah hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui komunikasi
manusia dapat mengetahui peluang yang ada untuk dimanfaatkan, dipelihara dan menghindar
pada hal-hal yang mengancam alam sekitarnya. Melalui komunikasi manusia dapat
mengetahui suatu kejadian atau peristiwa. Bahkan melalui komunikasi manusia
dapat mengembangkan pengetahuannya, yakni belajar dari pengalamannya, maupun
melalui informasi yang mereka terima dari lingkungan sekitarnya.
Kedua, komunikasi
adalah upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Proses
kelanjutan suatu masyarakat sesungguhnya tergantung bagaimana masyarakat itu
bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Penyesuaian disini bukan saja terletak
pada kemampuan manusia memberi tanggapan terhadap gejala alam seperti banjir,
gempa bumi dan musim yang mempengaruhi perilaku manusia, tetapi juga lingkungan
masyarakat tempat manusia hidup dalam tantangan. Dalam lingkungan seperti ini
diperlukan penyesuaian, agar manusia dapat hidup dalam suasana yang harmonis.
Ketiga, komunikasi adalah upaya untuk melakukan transformasi
warisan sosialisasi. Suatu masyarakat yang ingin mempertahankan keberadaannya,
maka anggota masyarakatnya dituntut untuk melakukan pertukaran nilai, perilaku,
dan peranan. Misalnya bagaimana orangtua mengajarkan tatakrama bermasyarakat
yang baik kepada anak-anaknya. Bagaimana sekolah difungsikan untuk mendidik
warga negara. Bagaimana media massa menyalurkan hati nurani khalayaknya, dan
bagaimana pemerintah dengan kebijaksanaan yang dibuatnya untuk mengayomi kepentingan
anggota masyarakat yang dilayaninya.
Komunikasi
Efektif
Komunikasi Efektif adalah
komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
Syarat-syarat
untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
o Menciptakan suasana yang menguntungkan.
o menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan
dimengerti.
o pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian
atau minat di pihak komunikan.
o Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan
yang dapat menguntungkannya.
o Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau
reward di pihk komunikan.
Ciri – Ciri
Komunikasi Efektif
1.
Istilah.
Penggunaan istilah yang diartikan “sama” antara
pengirim dan penerima pesan merupakan aturan dasar untuk mencapai komunikasi
yang efektif. Kata – kata yang samar artinya ( mempunyai lebih dari satu makna)
dapat menimbulkan kebingungan dan salah pengertian.
2.
Spesifik.
Pesan yang di pertukarkan harus spesifik. Maksudnya,
pesan yang disampaikan harus jelas, sehingga si penerima pesan dapat menerima
dan mengulangi dengan benar.
3.
Tersusun Baik.
Pesan harus berkembang secara logis dan tidak boleh
terpotong-potong.
4.
Objektif,
akurat, dan aktual.
Pengirim informasi harus berusaha menyampaikan pesan
seobjektif mungkin.
5.
Efisien.
Pesan di sampaikan seringkas dan seoriginal mungkin
serta harus berusaha untuk menghilangkan kata yang tidak relavan.
Remaja dan Orang
Dewasa/Orang Tua
Cara orang tua berkomunikasi terhadap remaja adalah
sebagai berikut:
1.
Hindari konflik yang tidak perlu
Orang tua mudah untuk
terjebak dalam konflik tentang hal-hal yang ketika dipikirkan dalam gambaran
besarnya, sebenarnya tidak benar-benar penting sama sekali. Misalkan bertengkar
tentang ‘bentuk tas seperti apa yang dibawa ke sekolah’ mungkin tidaklah
produktif. Ini tidak berarti bahwa orangtua harus menghindari konfrontasi
tentang isu-isu besar untuk menghindari
konflik (seperti obat-obatan dan alkohol, kehadiran sekolah, dan
pilihanberbahaya lainnya), tapi kita perlu memilih hal yang esensial dan
berdampak besar dalam jangka panjang sebagai prioritas bagi orang tua
mempertahankan suatu prinsip atau kehendak.
2.
Pilih kata-kata Anda dengan hati-hati
Aturan praktis yang
baik adalah saat berbicara dengan anak remaja Anda, lakukan seperti yang Anda
katakan pada orang dewasa lain yang anda hormati. Ini jauh lebih mudah
diucapkan daripada dilakukan karena mereka pasti tidak akan selalu bertindak
atau berbicara seperti orang dewasa kepada Anda. Namun, minimal kita memberi
tanda bahwa kita menghormati persepsi dan kehendak mereka, walaupun tidak
semuanya akan kita setujui.
3.
Negosiasi, akomodasi dan Kompromi
Anda tidak harus
melakukan semua ini sekaligus, tapi 3 hal ini adalah bagian dari teknik
resolusi konflik. Tentu ini hanya bisa terjadi kalau komunikasi bisa dilakukan
dengan tenang dan tidak tegang.
4.
Lepaskan Masa Lalu
Setelah masalah
terpecahkan, atau suatu peristiwa telah berlalu, lebih bijaksana untuk
dibiarkan tinggal di masa lalu.
5.
Tegaskan Otoritas
Simpan satu ini untuk
hal yang sangat esensial dan mendesak.
Penyalahgunaan dari teknik ini adalah salah satu alasan utama orang tua
dan remaja terjebak dalam konflik. Ketika otoritas digunakan pada waktu dan
kondisi yang tidak tepat, sering yang terjadi adalah pemberontakan, baik secara pasif maupun
agresif.
No comments:
Post a Comment