Potensi
Sumber Daya Alam Tanah
Tanah merupakan tempat kita
melakukan berbagai aktivitas. Tanah di daerah Indonesia umumnya lebih tebal
atau dalam karena proses pelapukan terjadi lebih intensif. Bagaimana terbentuknya tanah ? tanah
terbentuk dari bahan induk atau batuan. Bahan induk dapat berupa batuan beku
atau batuan sedimen. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari larva yang
keluar dari letusan gunung berapi kemudian membeku. Batuan yang telah membeku
selanjutnya terkena pengaruh cuaca panas dan dingin, kemudian batuan hancur dan
terbentuklah tanah. Hancurnya batuan dapat terjadi karena adanya tumbuhan yang
akarnya mampu mnghancurkan batuan.
Tanah juga dapat terbentuk dari batuan
sedimen. Batuan sedimen mengalami pemadatan, menjadi keras, dan kemudian hancur
oleh pengaruh cuaca. Tanah yang terbentuk dari batuan sedimen akan berbeda
dengan tanah yang terbentuk dari batuan beku. Tanah mengalami proses pelapukan
akan makin tebal atau dalam. Dengan demikian, usia tanah dapat ditentukan oleh
ketebalan atau kedalaman tanah, makin tebal atau dalam maka tanah semakin tua
usianya.
Berdasarkan sifat batuan induknya,
secara umum tanah di Indonesia dapat dibedakan menjadi: a. tanah dengan bahan
induk vulkanik.
b. tanah dengan bahan induk bukan vulkanik
c. tanah organik atau humus
a.
Tanah
dengan Bahan Induk Vulkanik
Tanah vulkanik terbentuk dari material
vulkanik yang dikeluarkan gunung berapi saat meletus, yang terdiri dari lava
dan lahar. Lava adalah magma yang mencapai bumi melalui letusan gunung berapi,
larva berarti aliran batuan cair yang mengalir ke kawah. Lahar adalah campuran
air dan batuan yang menuruni lereng gununng berapi akibat gaya gravitasi.
Tanah vulkanik terbentuk dari material
vulkanik setelah melalui proses pelapukan. Biasanya tanah vulkanik lebih subur
dibandigkan tanah yang lain, oleh karena itu daerah di sekitar gunung
berapi menjadi daerah yang subur.
Sebaran tanah vulanik terdapat di
Sumatra sepanjang Bukit Barisan, Pulau Jawa kecuali di Utara Pegunungan
Kendeng, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur kecuali Pulau Sumba
dan Timor, Maluku kecuali Kepulauan Kei dan Aru, dan bagian Utara Sulawesi.
b.
Tanah
dengan Bahan Induk Bukan Vulkanik ( Tanah Tertiel)
Bahan induk dari
tanah ini bukanlah hasil letusan gunung berapi. Sebaran Tanah dengan Bahan
Induk Bukan Vulkanik terletak di daerah:
1. Sebelah
Timur dari rangkaian pegunugan di Sumatra( Pegunungan Bukit Barisan), Bangaka,
Belitung, Kepulauan Riau, DLL.
2. Bagian
Utara Jawa Timur ( sebelah Utara Pegunugan Kedeng ) dan Madura.
3. Bagian
kecil dari Bali dan Nusa Tenggara Timur ( Sumba, Timor ).
4. Sebagian
besar wilayah Sulawesi.
5. Kalimantan
dan sebagian besar Papua.
6. Sebagian
besar Maluku.
c.
Tanah
Organik
Tanah Organik
(humus) adalah tanah yang terbentuk dari sisa – sisa tumbuahan. Di Indonesia,
tanah organik dikenal dengan tanah gambut. Jenis tanah organik sering ditemukan
di daerah rawa – rawa yang luas seperti di pantai Timur Sumatra, di sepanjang
pesisir Kalimantan, di sekitar muara Membramo, dan di sebelah Utara Merauke
Papua. Tanah Gambut berwarna kelam hitam sampa berwarna hitam.
No comments:
Post a Comment